Catatan Sebelum Ramadhan 1435 Hijriah

Besok ramadhan sudah, mestinya tiada lagi orang-orang yang makan di pinggir jalan, sekalipun pada kenyataannya. Sudahlah, ramadhan kali ini saya tak ingin mengawali dengan sikap sinis, sok kritis terhadap kenyataan sosial dan lain sebagainya.  

Kita mulai ramadhan ini dengan nostalgia ringan saja. 

Baik mari kita ingat-ingat kapan terakhir saya melaksanakan puasa di kampung halaman saya, Garut. Hmmm. Sudah lama rupanya, kapan terakhir saya merayakan idul fitri di kampung halaman saya? Hmmm. Lama juga ya?

Setelah beres pesantren, rasanya jarang sekali saya merayakan idul fitri dengan keluarga saya, maksud saya ibu dan bapak saya, saya selalu datang biasanya sehari atau dua hari setelah Sholat Idul fitri. Entah dimana dan ngapain saya sebelumnya, yang jelas saya termasuk orang yang jarang ngumpul di keluarga. Apalagi setelah bekerja, sulit sekali saya bisa berkumpul bersama keluarga. Saya di tugaskan ke jawa dan sekarang di kalimantan, menurut istri saya, ini adalah kali ketiga kami melaksanakan bulan ramadhan di balikpapan, saya tidak ingat sudah kali ke berapa? Rupanya perempuan memiliki ingatan yang lebih tajam ketimbang lelaki. 

sumber gambar klik 
Besok ramadhan sudah, tadi malam saya sholat tarawih dengan istri saya, mudah-mudahan saya bisa melewati bulan ramadhan ini dengan baik, dan menang, minimal saya bisa memanfaatkan momentum bulan ini, Tuhan rupanya sangat tahu kalau manusia itu suka lalai, maka mungkin di ciptakan lah satu bulan untuk mengingatkan siapa dirinya. 

Besok ramadhan sudah, istri saya sudah bbm katanya dia mau masa sayur sop buat nanti sahur, jadi tugas negara dimulai, saya menjaga anak saya. See you when i see you. 

0 komentar:

Posting Komentar