Dear, Novita Madestia
Sebelum berbicara jauh dan saya terjatuh. Saya ingin membacakan sebuah sajak yang sengaja kubuat untuk Ovi, mari saya bacakan…
Bibir saya terkatup… akan tetapi banyak kata, ribuan kalimat mesti keluar dari mulut, supaya hati tidak lagi takut dalam kemelut… tetapi … biarlah sekarang giliran mata yang berbicara …
Bandung, 04 agustus '06
Salam hangat,

Sebelum berbicara jauh dan saya terjatuh. Saya ingin membacakan sebuah sajak yang sengaja kubuat untuk Ovi, mari saya bacakan…
"kakasih kisah kasih kekasih"
bunga,
terkesiapkah?
memadu pagut denganku dalam satu
cara bijaksana menjalani waktu
ruang kasih 'kan semayam dalam rindu
nafas sejati tunggal udara
esa suasana elak rasa khianat
datang lamat lamat gerogot
jati percaya diri satu sama lain
bukan masing masing terlempar
'kan terhempas jadi asing
oleh karena satu kata; curiga.
bunga,
terkesiapkah?
akan satu kondisi diam
semesta gelap kelam sementara suara
berusaha bicara bungkam di sudut
kita berdua mematung mematut matut
ego menghampiri alasan cemburu, bosan atau takut
disini ku berujar "masa lalu adalah arak arakan
kenangan bisa suka atau terkadang duka, maka kalau
itu sorak biar kita ambil namun jika serak biar kita hancur pulau
sedang masa depan adalah gumpalan asap ketidakpastian
mari kita terus terobos bersama meski asap membuat kita pengap
kadang sesak…atau lenyap asal jangan raib kita
karena do'a adalah tindakan bukan hanya sekedar kata
mari kita berpegang tangan satu sejalan dalam corak dan warna
gaya masing masing kita"
aku sepi kau sunyi
aku hening kau geming
satu iya saling jaga dalam percaya
membungkus doa biar Tuhan merestui
bunga,
ingatkah?
dengan datangnya aku sebagai kumbang
hilang lain kumbang hingga tumbang
dengan kelopaknya kau sebagai bunga
layulah lain kembang lampau kenang
kubisiki
bunga,
kudekap kuboyong terbawa peluk
terberi pupuk rindu eja kolam kasih
renang air sayang curah rasa segudang
tak terkira jelas indah tidak remang
sampai kau tak ada niat khianat
pula curiga kalau pergi tinggalkan
seorang diri ingatkan itu akan terjadi
atau menjadi
akhirnya
bunga,
percayalah saling jangan curiga berpaling
suatu hari nanti kau kan ku sunting.
16/07/06
Bibir saya terkatup… akan tetapi banyak kata, ribuan kalimat mesti keluar dari mulut, supaya hati tidak lagi takut dalam kemelut… tetapi … biarlah sekarang giliran mata yang berbicara …
Bandung, 04 agustus '06
Salam hangat,
