Madestya: 4

01 Juni 2006

Bismillahirrahmânirahîm …

Satu kata yang menyergap, menyerang benak Novita ketika menerima surat ini; KAGET. Selanjutnya terhenyak, bertanya-tanya, curiga dan berbagai macam pertanyaan dan perasaan lainnya yang tak bisa saya gambarkan satu-persatu. Namun apapun itu perasaannya dan pertanyaannya, saya harapkan itu positif dan tidak mengganggu aktivitas lainnya.

Novita, entah apa yang mendorong saya untuk menuliskan surat ini (atau bukan surat, melainkan coretan sebagian rasa). Baiklah, saya akan sebutkan, kenapa saya menulis [katakanlah] surat ini. Alasannya adalah, saya pribadi ingin mengenal lebih jauh, lebih dekat dengan Novita. Itulah alasan kenapa saya memberanikan diri menulis surat ini. Alasan yang sebenarnya sederhana, sangat sederhana. Saya ingin mengenal Novita lebih jauh, lebih dekat. Tak ada yang lain.

Lantas kenapa saya memilih dengan surat tidak dengan yang lain. Pertama, jujur saya mempunyai sifat dasar sebagai seorang pemalu, terutama kepada perempuan (entah sejak kapan saya mengidap penyakit ini, mungkin bawaan dari lahir) karena alasan itulah maka ketika ada kesempatan bertemu saya tak bisa ngobrol walaupun hanya sekedar basa-basi. Selain alasan itu, ditambah lagi kita (maksudnya saya) jarang bertemu dengan Novita, karena jadwal kuliah kita berbeda dan aktivitas kita berbeda pula. Maka harapan pun pupus sudah. Tak ada jalan lain kecuali sarana klasik ini; SURAT.

Setelah disebutkan alasan kenapa saya mengirim surat ini dan kenapa saya memilih surat bukan yang lain. Kemudian saya ingin menyampaikan alasan kenapa ingin mengenal Novita. Sebab pertanyaan itu, saya yakin tersimpan jauh di benak Novita. Kendati bagi saya pribadi, pertanyaan itu sebenarnya tak perlu dijawab. Namun sebagai ilustrasi saya sebutkan bahwa "sisi rahimmu telah menarik dan memberi pesona-pukau bagiku". Dan ku sampaikan rasa santun-sapa bagimu perempuan.

……………

Begitulah maksud datangnya surat sederhana ini, sudi kiranya Novita untuk membalasnya, hanya sekedar membalasnya meski dengan SAPAAN dan SENYUMAN. Selanjutnya saya lampirkan sebuah cerita pendek, sekali lagi sudi kiranya Novita memberikan komentar-balasan terhadapnya sekaligus menggambarkan asal usul penulisan surat ini. Terimakasih.



Salam,


teditaufiqrahman




0 komentar:

Posting Komentar