Masa Jeda

Jadi, beginilah jadinya, hanya tinggal menghitung hari sampai kawanku resign, saya akan kembali berkecamuk sendiri. 

Alasan saya pindah divisi, karena di posisi sebelumnya, saya di tempatkan di luar kota. Tentu itu sangat menyedihkan, padahal kurang dari satu tahun di bandung, harus tinggal di cirebon. 

Itu sangat, sangat tidak menyenangkan. Saya lobi, kasak kusuk sesama kawan, akhirnya saya dapat posisi di second brand. 

Brand baru ini, memang belum banyam kesibukan tidak seperti halnya primari brand yang menopang seluruh nafas perusahaan, brand baru saya ini, hanya berisi tiga orang saja. 

Kelebihannya adalah, betapa mudahnya memoduskan diri sendiri. Kerjaan nyantai, telatpun tak masalah. Bahkan akhirnya saya suntuk pada donlod film-film.

Itu dikarenakan tidak terlalu banyak yang saya kerjakan. Hingga sampai pada satu waktu, kawanku hendak resign. Sisi positifnya, mungkin saya kembali bakal beraksi lagi, penuh kegiatan dan kerjaan. 

Sisi buruknya, tidak ada lagi tameng yang bisa melindungi saya dari kekeliruan. Dari serangan politik yang lain. Saya jadi begitu rentan untuk di serang. 

Tapi, mungkin itulah yang akan terjadi, saya belum bisa membayangkan bagaimana kerjaan saya nanti bila kawanku sudah pergi. Karena brand ini begitu melekat pada dirinya. Dia termasuk yang merintis dari awal. Saya belum bisa membayangkan.

0 komentar:

Posting Komentar