Angka 30

30, bukan angka keramat. Itu hanya deretan angka sebagaimana angka lainnya, dari segi jenis, tak ada bedanya angka 30 dengan angka 40, sama-sama angka. Tapi, bila ditilik dari segi fungsi, arti dan makna. Angka memiliki ribuan definisi. Angka adalah penanda, menunjukkan sesuatu semisal asap, menunjukkan bahwa ada api. Angka semisal jejak, sebuah alat rekam, dimana kita pernah ada disana. Angka juga buat mengukur, sampai sejauh mana, seberat mana, sedalam mana. Angka itu meringkas, peristiwa. Singkat kata, angka bisa jadi segalanya, juga bisa meniadakan segalanya. Sebut saja angka 0, maka itu akan menihilkan semuanya.

Penemuan angka adalah salah satu terobosan terbesar umat manusia. Baiklah, ini mulai terdengar lebay dan berat. Jadi begini, saya termasuk mungkin dari sekian banyak orang yang tidak terlalu memedulikan tentang perayaan ulang tahun, dan sampai sekarang pun, masih.

Namun, kendatipun tak ada selebrasi, saya selalu mengingatnya dalam hati, semuanya saya tanam dalam-dalam dalam senyap. Percaya atau tidak, saya selalu menandai momen penting tanpa sepengetahuan orang-orang terdekat, hanya mengingat tentunya dengan cara saya sendiri. Termasuk, ketika peralihan umur 30 ini. Sekarang saya menulis ini, akhirnya diketahui yang lain. Ah, tak ada yang benar-benar rahasia dalam era saiber ini.

Ini benar-benar kebetulan. Pagi itu, dalam lift, sekira jam 8, saya tiba-tiba teringat tentang hari kelahiran, ketika saya tengok tanggal di blackberry hari itu bertepatan tanggal 23 Juni, hari kelahiran saya pada tahun 2015. Saya percaya Tuhan yang membisikkan saya untuk ingat hari kelahiran saya pada saat itu.

30 tahun sudah umur saya. Belum cukup tua untuk berhenti berambisi, namun juga sudah tidak muda untuk terus melakukan kesalahan. Saya pikir, umur 30 angka yang sangat cukup untuk membuat rencana. Saya mulai merenung, meremah-remah pertanyaan: pencapaian apa saja yang sudah saya dapat di umur ini? Apa saja yang telah saya lakukan sesampainya di umur ini?

0 komentar:

Posting Komentar