Tidak terasa, 5 tahun sudah saya menggeluti pekerjaan ini. Pekerjaan yang awalnya tidak saya sukai, jauh dari keinginan terbesar dalam hidup, jujur saya akui bahkan sempat jadi momok tersendiri.
Mengenai hal ini, saya teringat dengan ucapan Konfusius kira-kira seperti ini, bekerjalah sesuai dengan apa yang kamu sukai, maka setiap hari kamu tidak akan pernah merasa bekerja.
Memang menyenangkan, bekerja sesuai dengan keinginan kita, orang bilang, hobi. Tapi saya tidak seperti itu, perjalanan hidup saya lumayan pelik, begitu juga setiap orang memiliki kepelikan riwayat hidupnya masing-masing.
Di simpang perjalanan, saya menemukan sebuah pilihan, apakah akan menjalani hidup sesuai dengan keinginan pribadi, atau bahkan melenceng? Mengikuti arus kenyataan.
Saya memilih jalan yang kedua, saya tidak pernah berniat jadi pahlawan, terkadang sering saya menggadaikan mimpi-mimpi saya untuk sesuatu yang tidak penting dan tidak saya yakini. Tapi saya jalan terus. Saya hanya ingin tahu bagaimana ujungnya cerita ini. Saya tidak pernah melakukan interupsi atau bahkan mengubah arus alur kehidupan. Karena, seperti kata Umar RA, saya tidak peduli dengan keadaan suka atau dukaku, karena saya tidak tahu, mana yang lebih baik bagiku.
Manusia memang memiliki nalar, tapi sungguhpun demikian, jujur saja, nalar kita terbatas. Maka saya memilih jalan kedua, saya memperpanjang barisan-barisan orang-orang yang kalah, yang menggadaikan mimpinya untuk sekedar bertahan.
Saya, belajar tentang sosiologi, saya suka sastra, saya pernah menekuni teater, pernah juga suntuk belajar agama. Jadi aktivis mahasiswa.
Dan sekarang saya jadi Sales. Ya sales. Mahasiswa mana yg tidak begidik mendengar kata itu?
Tapi ada yang tidak bisa saya tinggalkan, menulis. Saya tidak akan pernah bisa berhenti menulis.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Banjarmasin, 14 Juni 2014
Related Posts:
JenuhDalam beberapa hari ke belakang ini, memang saya sedang di serang oleh rasa jenuh yang sangat garang, alang kepalang, menghantam perasaan riang saya kemudian jadi hilang. Entahlah, saya sudah lelah berperang dengannya seperti… Read More
Pengalaman SprituilTragedi At Tahiyyat Ini juga termasuk pengalaman sprituil saya, based on true story. Waktu itu saya sedang sholat ashar sendirian di mesjid dekat kampus. Tiba-tiba ada orang dibelakang yang menepuk bahu saya, tentu saja sebag… Read More
Sajak Buat Dia, Mungkin (1)Sayang, jangan bebani hidupmu dengan perkataan orang lain. Orang lain memang selalu begitu, mereka tidak akan kehabisan ide buat mengatur bagaimana seharusnya kita menjalankan hidup tapi mereka kadang sama sekali tidak punya … Read More
Sajak Buat Dia, Mungkin (2)Sayang, dulu aku mencintaimu karena kamu hening. Jadi sekalipun tidak berbicara, kita sudah tahu isi hati kita masing-masing. Tapi lama kelamaan aku jadi berpikir, kalau kita terus saja seperti ini, lambat laun kita akan beru… Read More
Pengalaman SprituilINFAQ DI AL ZAYTUN Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun silam sih, cuman saya pengen membagikannya saja pada kalian, siapa tahu bisa dipetik pelajarannya. Ini kisah nyata, based on true story, saya yang mengalaminya. Ket… Read More