Sujiwo Tedjo - Math: Finding Harmony In Chaos

Aku di tugasi yang agak berat, karena udah siang dan suruh ngomong soal matematik. Tapi baiklah, menurut saya, indonesia kurang maju karena matematikanya rendah, pendidikan saya di matematika, saya kuliah dua jurusan dan teknik sipil, dua-duanya gak selesai. Karena bagi saya, orang yang menyelesaikan kuliah adalah orang yang meneruskan sejarah, tapi orang yang DO itu orang yang menjebol sejarah.

Problemnya, begitu kita denger matematika, kita selalu kebayang hitung-hitungan. Satu tambah satu, gitu. Padahal matematika, bukan tentang itu. Matematika tentang logika kita, tentang konsistensi logika kita, gak ada pelajaran yang terbaik untuk melatih logika kita konsisten, kecuali matematika.

Jadi di dalam bahasa saya, di dalam benak saya, bahasa itu bukan hanya ada bahasa indonesia, bahasa inggris, bahasa aborigin, tapi ada juga bahasa matematika. Cuman kalau di matematika, tambah itu pakai (simbol) plus, kurang pakai (simbol) minus, sama saja ada gramatikanya sendiri.

Tapi, jarang sekali di tanamkan ke publik sejak dini, sejak anak-anak, bahwa matematika about language, seandainya itu di tanamkan sejak SD bahwa matematika itu adalah logika, kita gak akan jadi kaya gini, misalkan konsisten, saya termasuk orang yang menolak memakai helm debat sama orang hukum, saya tanya; kenapa kok harus pakai helm? supaya kalau jatuh kemungkinan gak mati (gak gegar otak), memang kalau hidup, negara ngasih kerjaan? memang kalau hidup, negara ngasih pelayanan kesehatan?

kecuali (seharusnya) polisi bilang gini, hey stop, kalian gak pake helm pemerintah tiap tahun sudah invest ke you, tiap orang dua milyar, termasuk penyediaan lapangan kerja, ini sodara menyia-nyiakan, masuk penjara! (harusnya gitu). Itu logika saya.

karena apa? Matematika selalu dikesankan bahwa ilmu kepastian, itu bullshit! itu orang yang gak ngerti matematika. Matematika itu ketidakpastian, tapi matematika tentang kesepakatan. Satu tambah satu itu sama dengan dua, itu siapa bilang pasti? Kalau kita bicara dalam konteks bilangan persepuluhan. Nah ini saya sendiri gak ngerti. tapi dalam bilangan biner satu tambah satu gak dua.

nah kita sepakat dengan pancasila, dan sepakat bahwa tanah dan bumi di kelola oleh negara untuk kemakmuran rakyat, tapi dari Freeport kita cuma dapat 1%, dimanaa letak matematikanya?

Saya mendapatkan kuliah tentang matematika yang bener, ketika kuliah di ITB, dari situ saya tahu hubungan matematika dengan musik. Rendra matematikanya jelek, Toni Prabowo matematikanya jelek?

 [youtube https://www.youtube.com/watch?v=Y6FDTbfkHjs&w=420&h=315]

0 komentar:

Posting Komentar