Sejarah Singkat Menulis dan Membaca (1)

Kali pertama saya terbiasa menulis, seperti kebanyakan orang lain, saya menulis catatan harian. Saya memulainya saat kelas 1 Mua'limin, berarti di umur (........), yang saya tuliskan hanya sebatas keluhan dan opini terhadap kejadian sehari-hari, tidak terlalu penting tapi menyenangkan. Manfaatnya, saya mulai mengenal diri saya sendiri, seperti apa, bagaimana posisi saya dengan orang lain, bagaimana saya harus bersikap. Intinya itu sih, bagaimana saya harus bersikap, karena cenderung saya selalu salah dalam menentukan sikap. Itu selalu saya sesali di kemudian hari, karena keputusan sikap yang saya ambil keliru.

Seharusnya begitu, tujuan dari menulis itu. Tapi dikarenakan saya tidak pernah mentarget apa tujuan saya, maka saya biarkan mengalir. Setelah kebiasaan menulis catatan harian itu, saya mulai membiasakan membaca. Jadi kalau di urut, antara menulis dan membaca, saya lebih dulu membiasakan menulis, sementara membaca kemudian, ketika saya tidak tahu apa yang mesti saya tuliskan, maka saya telusuri dengan membaca.

Saat kelas 1 Mua'limin itu, saya sudah diikutsertakan dalam kepengurusan Tasykil RG UG, semisal OSIS pada sekolah umum, di bagian Qismu I'lam wa Shihafah (bagian jurnalistik dan tetek bengek kepenulisan) sekalipun hanya sebagai penggembira saja, anak bawang, tapi saya lumayan mendapatkan pengalaman dari keikutsertaan ini. Saya mulai melek dengan apa yang saya inginkan. Saya suka menulis, tapi tidak membaca.

Lambat laun, membaca menjadi kebutuhan, karena ketika menulis, saya seperti kehilangan kata-kata untuk menggambarkan perasaan dan apa yang saya bayangkan, imajinasi saya tidak bisa tertuang, selain juga, banyak ingin yang saya ketahui. Maka membaca. Buku bacaan saya pertama kali cuma teks book, tokoh tokoh penemu, sejarah, dan wilayah-wilayah unik di belahan dunia lain. Ensiklopedi, menjadi bacaan favorit saya waktu itu.

0 komentar:

Posting Komentar