Setiap Orang Memiliki Pertarungannya Masing-masing.

“Be kind, for everyone you meet is fighting a harder battle.” 
― Plato

Pagi tadi, hp saya berdering, tertulis disana nama, sebutlah namanya Om Bacok, dia adalah salah satu Preman di Balikpapan yang saya kenal, dia PNS tapi kehidupannya di jalan, sebagai orang lapangan terutama karena tuntutan pekerjaan, berkenalan dengan orang semacam Om Bacok adalah keniscayaan. 

Pagi tadi, Om Bacok nelpon, satu kali menelpon tidak saya angkat, saya biarkan saja, berdasarkan pengalaman, sekarang mendekati bulan puasa, biasanya mereka mendekat, untuk mengambil jatah THR, atau apalah namanya. Saya mode silent, lalu kembali bekerja, beberapa menit kemudian, Om Bacok mengirimkan SMS, begini bunyinya; Coba sampeyan hubungi anak buah sampeyan di toko, itu plang parkir toko di rusak. 

Belum saya balas smsnya, ia sudah menelpon, kali ini saya angkat. "Bos coba sampeyan bilang ke anak buah sampeyan, itu plang parkir sampeyan di rusak" kata Om Bacok. 

"Oh gitu? Kok bisa, sama siapa ya Om?" jawab saya. 

Om Bacok menjelaskan kejadiannya. Saya cerna pelan-pelan semua rincian kejadian dan asumsi yang disampaikan Om Bacok barusan, saya tidak langsung percaya, saya tanya sama rekan kerja saya yang di gudang, mengkonfirmasi kebenarannya. "Mas tadi saya dapat telpon dari Om Bacok, katanya plang Parkir toko kita di rusak, benar?"

"Benar Pak,"
"Kapan?"
"Tadi pagi Pak"
"Lho tadi pagi kan gak apa-apa"
"Iya pak gak tahu, tadi ada rame-rame di depan toko, plang kita di rusak, plang toko di sebelah juga kena rusak sama Karyawan Ya****"

Saya belum konfirmasi ke tukang parkir yang jaga tadi pagi, seperti yang disarankan Om Bacok, bagaimana ceritanya? Kok bisa sampai ada perusakan semacam itu. Mungkin satu waktu nanti, yang tidak mesti saya agendakan, saya bakal nanya juga ke tukang parkir, tapi tidak perlu sampai laporan ke pihak yang berwajib seperti yang disarankan Om Bacok. 

Sekilas saja mengenai Om Bacok ini, dia adalah preman yang mendatangi saya ketika pertama kali saya datang ke balikpapan, baru satu hari saya bertugas, dia bertemu saya, ngobrol macam-macam, bersama dengan beberapa temannya, ngeri juga mengingat kejadian itu, karena setelah pertemuan itu, beberapa preman juga akhirnya berdatangan, apalagi ketika barang datang, mereka juga datang, dengan dalih membantu membawakan ke gudang, tapi meminta bayaran seperti setan. 

Saya orang baru, belum mengenal medan pertempuran, tentu kelimpungan, selama dua tahun, kerap kali saya deg-degan kalau Om Bacok nelpon, tapi sekarang tidak lagi... 




 

0 komentar:

Posting Komentar