Tahun ini bakal menjadi masa-masa yang berat bagiku, dilingkungan pekerjaan. Teman yang selalu saya jadikan tameng sudah menghilang, dia resign. Sejujurnya bila saya melihat sisi positif, ini memungkinkan saya untuk berkembang lagi, mendapatkan promosi jabatan, cuman hanya satu saja pertanyaannya, apakah saya siap? Entahlah.
Selepas di perkuliahan, nampaknya saya tidak terlalu piawai untuk menjalankan perpolitikan dalam dunia kerja. Kerja bagi saya, ya kerja. Mengerjakan sesuatu, bukan menakar bagaimana orang lain bertindak, apa langkah mereka. Bila dari kemarin saya hanya dibelakang panggung, kemungkinan setelah teman saya itu benar-benar resign. Saya harus memainkan perpolitikan sendiri.
Menakar Masa Depan Pekerjaan
Related Posts:
31 Maret 2008"Manusia yang paling sadar adalah dia yang paling banyak merasa sakit. Dan yang paling cerdas diantara mereka adalah yang paling tampak kepucatan"-Jalaluddin Al-Rumi-Kita manusia pengcemas akan terus merasa gelisah dari gulun… Read More
3 Maret 2007“Redamlah dendam dengan sebuah karya. Tumpahkanlah amarah benci angkara murka dengan semangat kerja. Karena tak ada jalan yang lebih baik untuk menghujat, menghina, mencerca selain dengan karya dan kerja”* * *Paling tidak itu… Read More
8 September 2006Scripta manent verba volant, "yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu sama angin".Katakata adalah senjata dalam mengungkapkan kebenaran, kebencian, keresahan, cinta, kemuakkan bahkan kesalahan, kejahatan… Read More
20 Maret 2007"Hidup yang tidak dipertanyakan" demikian ungkap Socrates "tidak layak untuk dilanjutkan". Pemeo ini sangat klasik bahkan mungkin terkesan basi, bagi mahasiswa filsafat dan yang menekuni kajian filsafat ungkapan ini sudah san… Read More
1 Januari 2007Jangan remehkan kata karena Kata adalah sosok yang hidup, sensitive dan mempesona-Ali Shari'ati- Kumpulan kata ini adalah perjalanan kata-kata ku dari tahun 2006, selepas Nah, katadititiknol [2005; kumpulan puisi dan cerpe… Read More