Mungkin saya saja yang telat baca buku ini, saya harap Anda jangan. Sejatinya, kalau mau nge-ustadz (itu istilah saya, berlaga kaya ustadz) sebetulnya ada tuntutan moral kita sebagai umat muslim untuk mengetahui lebih jauh siapa sebenarnya Nabi kita, seperti apa sih orang yang di utus oleh Tuhan, menyampaikan risalah itu? Bagaimana kesulitan yang di hadapinya, dan bagaimana cara Beliau menyelesaikan kesulitan itu?Terus terang saja, kisah Nabi yang sering disampaikan pada kita, atau setidaknya yang saya dengar, sedikit tidak bisa di cerna oleh akal. Saya sendiri mengenal sosok nabi, hanya sebatas pelajaran Tarikh Tasyri, ketika di pesantren. Tak ada kecintaan secara pribadi pada sosok agung beliau, boro-boro meneladaninya, sejarahnya hanya sebatas hapalan pelajaran; siapa nama ibunya, siapa nama pamannya, siapa nama istrinya? kapan nabi menerima wahyu pertama, di mana? Ayat apa yang turun, dan seterusnya. Begitu kaku dan teks book.
Setelah dewasa, gambaran itu makin kabur, tak pernah sekalipun saya pelajari lagi sejarahnya, filsafat dan sastra malah yang menarik perhatian saya, bukan sejarah nabi. Terlebih mungkin karena saya kuliah bukan di jurusan yang mengharuskan mempelajari sejarah Nabi, maka semua hal itu terabaikan.
Baru ketika saya sering mengikuti status Alfathri Adlin, saya menemukan rekomendasi buku bagus untuk mengenal sosok agung Sang Nabi, yakni buku ini.
Ya. Anda harus membacanya. Anda akan menemukan sosok lain dari seorang Nabi yang didapatkan selama ini. Dalam buku ini, Nabi itu hidup, beliau orang juga seperti kita, bukan eksiklopedia kaku yang mesti di buka dan di baca per indeks. Beliau juga marah. Beliau juga salah. Beliau juga manusia seperti kita. Dan Martin Lings, dengan sangat luarbiasa mampu menunaikan tugas penuturan itu dengan sangat elegan.
Anda tak akan menyesal membacanya.
